SITI IRMANI KASAN

Lahir di Gontor, Ponorogo Jawa Timur, tepatnya di sebelah Utara Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Indonesia. Merantau ke Pekanbaru ikut suam...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERMAIN MERCON ANTARA TRADISI DAN KEPRIHATINAN

BERMAIN MERCON ANTARA TRADISI DAN KEPRIHATINAN

BERMAIN MERCON ANTARA TRADISI DAN KEPRIHATINAN

#TantanganGurusiana ke-114

Sebenarnya ini bukan cerita basi, tapi ini riil terjadi di lingkungan tempat tinggal kita. Tradisi bermain mercon yang sedang marak ketika lebaran menyisakan perih yang tak tertahankan. Untuk mendawamkan tradisi ini, banyak orang yang mendesain mercon dengan berbagai macam bentuk. Dari yang hanya berbentuk karet yang ledakannya seperti suara batu yang dijatuhkan dan tentunya ini tidak membahayakan. Biasanya kalangan anak anak balita yang memainkannya. Sampai berbentuk lilin besar yang suaranya seperti ledakan gas tiga kilogram. Wah kalau yang ini ampun deh. Ini hanya dimainkan oleh orang-orang dewasa arau remaja yang sudah piawai saja. Anak kecil dilarang untuk mendekatinya. Biasanya ledakannya horizontal. Kertas sebagai pembalutnya akan hancur berkeping-keping di tanah. Nah ada lagi yang lagi digandrungi anak-anak, mercon yang hanya meledak ketika diarahkan ke udara. Setelah disulut, biasanya akan secepat kilat melesat ke udara sekitar sepuluh sampai dengan dua puluh meter diatas tanah. Kalau mercon yang model ini. Siapa yang meledakkan tidak akan kelihatan. Hanya ledakannya dapat dirasakan oleh orang lain. Yang memainkannya hanya memandanginya dari jauh.

Terlepas dari bermacam-macam mercon yang sudah mentradisi ini, ada sedikit gerah yang membuncah, ketika mereka bermain saat kondisi masyarakat sedang resah karena wabah. Di saat kebanyakan orang sedang susah, tetapi mereka membuang bahkan membakar uang dengan tanpa rasa bersalah. Tapi entahlah, mungkin ini untuk membedakan strata sosial. Karena biasanya hanya orang yang berlebih yang mampu membelinya. Tapi miris, ketika untuk makan saja susah tapi masih dipaksakan untuk tetap membeli mercon yang harganya sama dengan sekilo beras, yang manfaatnya lebih besar.

Dalam hal ini siapa yang akan disalahkan? Orang dewasa atau anak-anak. Tentu saja peran orang tua sangat besar andilnya dalam melarang atau menahan anak-anak mereka untuk tidak menghambur-hamburkan uang di saat kondisi sekarang. Atau justru untuk menonjolkan kelas sosial. Untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa dirinya mampu dan punya uang untuk membeli mercon yang harganya mahal sekalipun. Tapi alih-alih, apakah mereka berfikir, disaat mereka meledakkan mercon ada perut yang melilit karena kelaparan. Ada anak yang merintih menahan sakit, karena orang tuanya tak mampu membawanya ke rumah sakit. Atau justru bersamaan dengan meledaknnya mercon, maka disitu pula orang sedang mengalami nazak yang amat.

Mari sama-sama kita menanamkan rasa peduli kepada sesama, sekecil apapun itu. Walaupun itu sudah tradisi, tapi alangkah baiknya untuk tidak menambah penderitaan orang lain. Jika disana ada anak-anak kita. Maka tangan kitalah, suara kitalah, kekuasaan kitalah yang mampu menghentikannya. Belum lagi bahaya yang mengancam dari ledakan mercon itu, mulai dari luka, sampai kebakaran tempat tinggal. Naudzubillah. Semoga kita semua terlindung dari hal-hal yang buruk. Aamiin.

Pekanbaru, 29 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu

29 May
Balas

Terima kasih Pak...ungkapan kecewa...heee

29 May

Terima kasih Pak...ungkapan kecewa...heee

29 May

Aamiin, terkadang mercon ini membuat kita jantungan

29 May
Balas

Iya bunda...Mubadzir yang iyanya...

29 May

Mantap bu, orang tua/dewasa harus peduli.

30 May
Balas

Keren buk, semoga tidak terulang lagi ya ,bakar bakar mercon

30 May
Balas

Betul bunda...heee...Terima kasih bunda sudah komen di lapak saya

30 May

Sebaiknya orang warung tidak menyediakan, carilah uang dg menjual hal hal yg beamfaat

31 May
Balas



search

New Post